Siang ini aku mendengar kabar kalau ada seorang wanita muda di dekat komplek perumahan kami melakukan aksi bunuh diri, dia melompat dari gedung penginapan tempat dia tinggal. Belum diketahui apa penyebabnya, karena sampai aku menulis ini belum ada kabar update yang biasanya tersebar lewat group-group What’s Up komplek perumahan kami. Beberapa hari sebelumnya, katanya juga ada kasus bunuh diri di Denpasar.
Dulu, saat aku masih kost, masih bujang juga begitu, Mbak-Mbak tetangga kost-ku kerap sekali ingin melakukan aksi bunuh diri. Kelihatannya sih hanya gebrakan terhadap pasangannya saja. Karena hal itu kerap sekali dia lakukan selepas bertengkar dengan pacarnya tersebut. Dan biasanya dia datang ke kamar curhat lalu nanya apakah aku punya cairan Baygon, Molto atau apalah yang mau dia pakai bunuh diri. Mengenaskan.
Dan
dulu saat masih di Malang aku pun pernah kenal seorang cowok yang mengancam
akan bunuh diri, mogok makan gara-gara cintanya aku tolak. Aku sih masa bodoh
saja, sempat dia emang kata Bu Kost-nya 3 hari ga makan. Aku datangin sih, tapi
aku marahin dan aku bilang aku ga tertarik pacaran sama siapapun apalagi sama
dia. Ngrepotin saja, pikirku.
Apa
yang ada dipikiran mereka, sehingga berpikir bahwasannya bunuh diri adalah
salah satu cara untuk menyelesaikan masalah?
Tunggu dulu, saat masih usia
labil aku juga pernah ingin bunuh diri karena tidak tahan akan bullying yang
terjadi pada diriku. Jadi, aku bisa berkata kalau dengan bunuh diri mungkin
orang-orang akan sedih, terpukul dengan kepergianku dan aku sendiri akan bebas
dari rasa sakit.
Tapi,
kenapa saat itu aku urung melakukannya? Karena ALLAH menyayangiku, DIA
menuntunku ke jalan-NYA. Entah kenapa seperti ada bisikan yang menuntunku bahwa
dengan membaca Al-quran, sholat semua permasalahan hatiku akan terasa lebih
ringan.
Benar
saja, akhirnya saat itu aku menjadi remaja yang di setiap waktu senggang
menghabiskan waktu mengaji dan aktif di kegiatan remaja masjid. Atas Ijin ALLAH
bullying yang kerap aku terima dan rasakan menghilang tanpa perlawanan.
Aku
tidak mengatakan, bahwa mereka yang mentally ill atau sedang sampai memutuskan
bunuh diri ini kurang kuat iman apalagi tidak dekat dengan TUHAN. Akan tetapi,
mungkin mereka perlu minta pertolongan pada TUHAN itu langkah pertama yang harus ditempuh.
Langkah kedua, dia harus mencari support serta lingkungan
positive yang membuat dia selalu optimist. Bergabung dengan komunitas-komunitas
dengan kegiatan positive. Komunitas menulis bisa menjadi pilihan bagi mereka
yang tak pandai bercerita lisan.
Langkah ketiga, kalau memang harus bertemu dengan specialist yang
harus dilakukan. Tidak perlu malu. Karena sakit yang tidak terlihat tersebut
memanglah membutuhkan obat. Ini terjadi pada Bundaku sekitar 3tahun lalu kalau
tidak salah, dokter meng-diagnosa beliau terkena depresi ringan. Akhirnya kami
sekeluarga mensupport dia untuk berobat ke specialist secara rutin.
Perlu
diingat, mereka dengan kepribadian yang gampang labil begini akan mudah kambuh.
Mereka akan terus butuh support orang di sekelilingnya. Jadi, kalau kita
bertemu kerabat atau relasi yang seperti ini kita harus selalu support dia.
Dari segala terpaan hidup yang pernah aku hadapi dari masa aku
kecil yang penuh dengan air mata, di mana keluarga kami jadi bulan-bulanan
bullying keluarga besar, akupun saat remaja demikian, aku dapat menarik
pelajaran berharga tentang hidup. Bahwasannya masalah demi masalah itu
membentuk karakter kuat dalam diri kita kalau kita mampu melewatinya.
Tuhan memberikan kita masalah berikut penyelesaiannya, Dia pun tidak akan
pernah membuat kita menderita. Karena segala sesuatu terjadi atas ijin-NYA maka
pertolongan pun pasti datang dari-NYA.
Dan yang lebih penting
kita ketahui, sebelum kita mengkahiri hidup kita pikirkan bagaimana orang yang
kita tinggalkan? If that's not working lalu pikirkan bagaimana mereka di luaran
sana yang ingin hidup! Mereka melakukan banyak cara ingin hidup, masa kita
begitu saja ingin mengakhirinya.
Last but not least,
banyakin istighfar saat terbesit pikiran buruk itu. Jangan kita biarkan setan
membujuk kita melakukan hal buruk.
yang penting adalah tetap jernihkan pikiran dan positif kita bisa menghadapi semuanya karena niscaya semesta juga akan membantu kita <3
ReplyDeleteBener banget kak, selain kepada Tuhan, orang yang lagi punya masalah sebenarnya cuma butuh support dan lingkungan yang mendukung dia secara positif. Kalo nggak bisa bahaya, karena aku juga pernah ngalamin stress yang berkepanjangan. Solusinya adalah dekat dengan sang maha kuasa dan orang yg bisa support kita secara positif. :")
ReplyDelete
ReplyDeleteشركة امست للتنظيف بالخبر
شركة مكافحة العتة والنامس والوزغ بالظهران
شركة امست للتنظيف بالجبيل
شركة تنظيف منازل بالظهران