Beberapa
saat pause ga melakukan aktifitas ngeblog karena beberapa urusan yang memang
butuh fokus tidak hanya pikiran tapi juga tenaga.
Tapi,
di balik semuanya banyak banget pelajaran yang aku dapat. Yes, biar gak lupa
aku listing saja apa saja yang aku dapatkan dari peristiwa selama aku pause
kegaiatan ngeblog.
Tentang Waktu
Aku
belajar menghargai setiap detik waktu yang kumiliki. Mengingat meninggalnya
tante yang secara tiba-tiba tanpa sakit tersebut aku belajar tentang waktu.
Saat
Om mulai tenang, tatapannya menerawang, bibirnya tersenyum menceritakan setiap
kenangan tentang tante. Om bercerita bagaimana dia merasa tenang karena sudah
berusaha memenuhi keinginan-keinginan tante belakangan ini. Namun, ada satu
yang Om sesalkan bahwa dia lupa bagaimana wajah tante untuk beberapa waktu
terakhir saking tidak beraninya menatap wajah tante gara-gara perselisihan
antara tante dan nenek.
Padahal sebelumnya, om menceritakan hal yang sama sambil menangis memelukku.
Aku
faham, kebimbangan Om. Dia tidak ingin melawan nenek sebagai ibunya dan satu-satunya orang tua yang ada, namun takut menyakiti hati istrinya.
Sebenarnya,
semua saudara termasuk Bunda sudah menawarkan solusi agar nenek tinggal bersama
Bunda, bahkan Mama (tante yang aku panggil Mama) juga sempat menawarkan tinggal
bersama, tapi pilihan nenek tinggal bersama Om. Karena tidak mungkin membiarkan
perempuan 90tahun itu tinggal sendiri.
Namun,
ada rasa legah karena sebelum pergi untuk selamanya tante sudah meminta maaf
terlebih dahulu kepada nenek. Sungguh, Allah menunjukkan sesungguhnya tante
adalah orang baik dan berhati mulia sehingga memberinya hidayah bahkan di saat
terakhirnya.
Tentang Keluarga
Keluarga
merupakan rumah. Keluarga memang tak selalu berhubungan darah dengan kita.
Namun, di saat keterikatan bathin dan kepedulian satu sama lain terjalin, maka
terwujudlah hubungan bernama keluarga itu.
Di
saat-saat berkabung kami berkumpul dengan semua keluarga. Dan pada akhirnya
dipertemukan juga dengan mereka yang hampir tidak kami temui. Di sana aku bisa
merasakan ikatan satu sama lain. Menangis melihat salah satu keluarga kami
sedih, empathy terbangun tersendirinya.
Tentang Pekerjaan, Uang
Sesuatu
yang selama ini sangat kita pikirkan dan kita pikir ini di atas segalanya.
Tentunya, bagi yang biasa hidup dalam berkecukupan bisa jadi ini bukan hal
penting. Tapi, bagi beberapa orang yang kurang beruntung, materi adalah
segalanya.
Dalam
kondisiku saat ini, bukan hanya kami yang sedang berkabung akan tetapi juga
dampak dari outbreak Covid-19 ini aku bisa mengerti bahwasannya sukses, uang
itu akan datang sendiri pada waktunya sendiri dan tentunya dengan tetap kita
upayakan dan minta dalam do’a.
Banyak
project besar di depan mata, PO sudah di tangan, tapi harus kami hold sampai
bulan depan. Aku masih harus tetap bersyukur karena aku yakin, seperti biasanya
ada hal positive lain yang bisa aku petik dari ujian kali ini. Karena kami
sudah pernah mengalami hal yang sama sebelumnya.
Alhamdulillah, aku lebih tenang menghadapinya.
Aku mengajarkan Zafa untuk bisa menikmati apapun seadanya, untuk happy ga harus jalan-jalan keluar, nonton atau ke playground. Karena kami punya playground sendiri yang kami sebut rumah bahagia :)
Develop Emphaty
Empathy
menjadi hal yang sangat jarang dan mahal aku lihat. Tentu, masih banyak tapi
tidak kalah banyak manusia-manusia tanpa empathy. Aku gak bisa menyebutkan
dalam kasus ini atau kasus itu, akan tetapi EGO yang terlampau besar tersebut
ternyata memang mampu membunuh empathy dalam diri manusia.
Kita bisa melihat kepribadian orang lain sesungguhnya di saat-saat menghadapi musibah.
Hubungan dengan Tuhan
Keadaan
sekarang memberikan aku waktu lebih dalam lagi tentang hubunganku dengan sang
pencipta. Ibadah bukan perkara selebrasi dan rame-rame, karena sesungguhnya itu
hubungan kita secara pribadi dengan Tuhan. Hanya kita dan Tuhan yang tahu
seberapa dalam hungan kita.
Bahkan
aku merenung, bisa jadi aku tidak pernah meninggalkan 5 waktu, sholat Sunnah,
Puasa Sunnah atau ibadah lain, namun bagaimana kualitas ibadahku selama ini? Nah,
di saat seperti inilah aku bisa benar-benar merenungkannya dengan mengingat
karunia-karunia yang sudah DIA berikan kepadaku. Aku bersyukur sekali, karena
ALLAH sudah melindungiku, menyelematkanku.
Alhamdulillah,
aku memiliki waktu yang sangat berharga. Bagaimana dengan kalian? Semoga setiap waktu kita menjadi waktu yang diberkahi dan diridhoi-NYA.
Meski terkadang relung waktu yang mampu membuat kita bahagia dalam satu bidang.
ReplyDeleteAkan tetapi kita juga akan melewati relung waktu yang boleh dikatakan seolah kita enggan dengan hal yang sedemikian. Namun jika kita mau mengambil hikmah dari itu semua. Akan ada banyak manfaat serta faedah yang kita dapat.
Karena dalam hidup perlu adanya yang namanya bersyukur. Walau terkadang suka dan duka tetap akan datang silih berganti tanpa pernah kita tahu berapa banyak duka atau suka.😊😊🙏🙏
menjadi bnyak hikmah ya mba yang didapat. kirim doa saja mba ke alm. tante nya :)
ReplyDeleteDari satu kejadian pasti akan ada pelajaran yang bisa diambil manfaatnya namun terkadang kita malas untuk memperhatikannya dan akhirnya hanyut dilibasnya
ReplyDeleteFinaly ada updatean lagi setelah dari kemarin ditunggu2 hehe
ReplyDeleteTurut berduka cita untuk keluarga omnya mb nila ya, semoga om mb nila dikuatkan sepeninggal tante
Memang kalau uda 'rumah-rumah' dan ada orang tua yang sudah sepuh banget seyogyanya ada salah seorang anak yang bersedia merawat layaknya ia dirawat oleh sang ibunda sedari kecil, walaupun tentu aja akan ada kompromi dg pasangan si anak apakah kiranya akan cepat beradaptasi jika mertua berada dalam satu atap yang sama.
Kalau masalah imbas covid 19, mudah2an bisnis mb bisa segera bangkit kembali setelah adanya beberapa pending, insyaalloh beberapa bulan lagi ya mb, everythings gonna be okay again
Terakhir, memang benar, pada akhirnya semua bermuara kepada seberapa dekat akhirnya kita memasrahkan segala yang terjadi saat ini hanya kepadaNya
Kemarin sempat mbatin, Mba Hanila ke mana ya. Eeee hari ini sudah ada postingan.
ReplyDeleteTurut berduka cita atas meninggalnya tante. Semoga keluarga yang ditinggalkan selalu diberikan ketabahan.
Semoga bisnisnya lancar kembali ya, Mba.
Terima kasih sudah mengingatkan tentang betapa berharganya waktu dengan keluarga tercinta.
Turut berduka cita atas meninggalnya tante. Semoga keluarga yang beruntung selalu diberikan ketabahan.
ReplyDeleteKok tumben baru update mbak hanila, sibuk ya.😊
Alhamdulillah sudah ada postingan lagi.
ReplyDeleteTurut berduka cita atas meninggalnya tante mbak hanila. Semoga keluarga yang ditinggal kan selalu diberikan ketabahan, Amin.
Kalo melihat ceritanya sepertinya ada yang kurang sreg antara Tante mbak Dengan ibu mertua nya ya, tapi biarlah ini urusan keluarga, aku hanya mendoakan yang terbaik saja.😊
Syukurlah diakhir hayat alamrhumah sudah berbaikan dengan org tua dari pihak suaminya
ReplyDeleteIya betul ya bang, setidaknya jadi hilang ganjelan dalam hati.��
DeleteDi banyak pengalaman yang ada, kita jadi belajar lagi ya mba, tentang hal-hal yang mungkin sempat terlupakan :) dan meski kadang kita nggak bisa mengalami semuanya, tapi kita masih bisa belajar dari pengalaman orang lain yang telah diceritakan ~
ReplyDeleteSeperti sekarang ini, saya jadi belajar lagi dari pengalaman mba, dan bisa turut merasakan bagaimana mba merefleksikan hidup mba sebulan ke belakang :> stay strong mba, semoga mba dan keluarga selalu sehat, dan semoga Tante mba berbahagia di sisi-Nya <3
Tetep semangat mba.. Everything that come to our life is something that bring us be a tough one. Pasti ada hikmah dibalik semua skenario Tuhan.
ReplyDeleteAku pernah kehilangan adik laki2 satu2nya.. Waktu itu adalah the worst thing in my life. Tapi life must go on..