Mungkin
dalam beberapa hari kedepan aku akan isi blog ini dengan beberapa curhatan
receh dulu, lagi penuh kepalaku dengan list pekerjaan, hahaha.
Tanggal
19 February nanti aku dan partner bisnis ada rencana mau pergi ke Maldives, makanya sibuk banget. Alhamdulillah.
Kami ga bisa ini sebut sebagai bentuk pencapaian akan tetapi re-investing
dengan melakukan kegiatan marketing kesana. Dengan portfolio yang ada tentu
kami optimist banget kalau kami bisa mendapatkan market lebih besar jika
bertatap muka dengan mereka.
Lanjut
kita cerita tentang logika-logika Zafa yang bikin kami mengernyitkan dahi,
hehehe.
Tetangga Pingsan
Semalam,
tiba-tiba Mama mengetuk pintu kamar dan bilang ada tetangga pingsan dan minta
suami buat anter ke Rumah Sakit. Sebelum Zafa ikutan ribet karena seperti tak
bisa ditinggal sama Bapaknya, aku langsung ingetin:
“Zaf, jangan
ikut. Stay at home!”
Zafa
ikutan panik, lalu bertanya:
“Mom, kalau pingsan
itu nanti dikubur ya?”
tanyanya polos, aku langsung
melotot dan meletakkan jari di atas bibir.
“Don’t talk scary
thing!” aku peringatkan dia.
“Gak apa, Mom. Zafa
kan talk-nya sedikit aja, ya kan? Kalau pingsan ga bangun-bangun itu dikubur” anaknya ngeyel dan langsung aku bungkam di kamar.
Salahku
belum pernah ngejelasin ke Zafa apa itu pingsan, apa itu meninggal. Duh!
Akhirnya,
si tetangga berangkat ke RS terdekat yang kurang lebih ditempuh 10menitlah
melewati lampu merah dari rumah diantar suami.
Zafa
yang curious masih terus bertanya dengan logikanya. Kali ini bertanya sama
Nenek.
“Kok, ga pakai
motor saja, Nek?”
tanyanya. Nenek lebih sabar
menjelaskan.
“Kalau naik motor
nanti jatuh, kan kalau pingsan ga bisa apa-apa” jelas
nenek sambil praktek badannya dilemesin.
“Oh…kalau jatuh kan
nanti bangun, Nek”
sahut Zafa lagi dengan logikanya.
Nenek dan Budhenya meringis.
“Harusnya kan pakai
ambulance saja…..”celetuk Zafa
lagi. Zafa masih penasaran karena setahu dia orang sakit itu seharusnya dibawa
pakai ambulance.
Akhirnya
aku punya celah buat kasih tahu Zafa tentang hidup bertetangga dan saling
menolong, dari Bahasa tubunya sih dia seperti bingung tapi dia bilang mengerti.
Hahaha.
Naik Pesawat
Ini
sebenarnya cerita Desember lalu, saat di dalam pesawat. Sebenarnya ini bukan
kali pertama Zafa naik pesawat, tapi ini kali pertama dia naik pesawat semenjak
dia sedikit faham tentang bagian-bagian pesawat, seperti Tail fin, Rear gear,
wings, jet engine dan kawan-kawannya.
Yang
paling Zafa ingat, pesawat air bus ini kalau salah satu mesin jetnya tidak
menyalah pesawat ini bisa jatuh! Dan bisa ketebak, di dalam pesawat,
penerbangan malam dia pun berseloroh dengan suara lantang memecah keheningan
tentang:
“bagaimana
jika salah satu jet engine tidak hidup dan pesawat yang kami tumpangi akan
jatuh” Tentu saja aku langsung
isyaratkan dia buat diam.
Bukan
hanya itu, dia juga bilang tentang kalau nanti kita di atas tiba-tiba kehabisan
udara, lalu bertanya apakah pesawat yang kami tumpangi bakal jatuh di air. Ya
Allah, Zafa kenapa sih kamu bertanya hal-hal yang ngeri, Nak?
Akhirnya,
pas landing semua orang di Isle pas turun pada nengok ke kursi kami. Mungkin
mereka sebel karena Zafa sudah ngocek ga karuan tentang hal-hal yang
mengerikan, hahaha.
Kalau
kalian ketemu anak kaya Zafa, bukan berarti sama Ibu dan Bapaknya tidak diajari
untuk bicara yang baik-baik, lho! Tapi, memang kadang logika anak-anak ini di
luar ekspektasi kita. Dengan pengetahuan mereka, sebenarnya mereka ingin tahu
jawaban dari “WHY” dan ini adalah sense of curiosity.
Anak-anak itu belajar dari rasa
ingin tahunya.
Walah ini the next-nya Habibie nih, masih kecil udah tau bagian2 pesawat yang rumit itu.
ReplyDeleteSaya aja udah segede belom tau bedanya airbus sama boeing, wkwkwk
OMG Zafaaa, pertanyaannya super sekali :))) Kalau Zafa satu pesawat sama saya mungkin saya sudah komat-kamit berdoa (saya penakut soalnya) ahahaha ~
ReplyDeleteTapi salut juga sama mommy and daddy Zafa karena Zafa tumbuh jadi anak kritis dengan keingintahuan besar. Plus berani melontarkan pertanyaan dengan lantang dan lugas :D hihihi, good job Zafa, keep it up yaaa. Buat mommy semakin shock dengan pertanyaan-pertanyaan cerdas lainnyaaa <3
YaAlloh Zaafaaa.. gemess banget sihh..
ReplyDeleteaku juga harus siap-siap nih kalo anakku udah seumuran zafa, pasti ngocehnya buanyaak banget dan takutnya mamak gak bisa jawab berbagai pertanyaan dia.. hahaha..
Good Zafaa, tanya terus yang banyak yaa ke mamanya, biar mamanya makin bingung jawabnya.. wekekek.. *pisss :D
Wah, ga apa2 mbak Hanila, kalau anak2 bertanya tentang hal2 menyeramkan hihihi. Anak2ku kadang begitu juga loh :) Berarti imajinasi dan logika mereka berkembang dan rasa keingintahuannya luas. Cerdas :D
ReplyDelete