Masih
nyambung dengan postingan sebelumnya, yaitu tentang preparation perjalanan ke Maldives untuk pertama kalinya, aku ingin bercerita bahwa selain hal-hal yang
berhubungan dengan perjalanan di Maldives ada hal lain yang harus aku prepare.
Hal
lain itu menyangkut peranku sebagai seorang IRT atau Ibu Rumah Tangga. Karena
aku harus meninggalkan anak 5 tahun maka ada beberapa hal yang aku harus
lalukan.
Pertama: Bicara dengan Zafa perihal rencana perajalananku
Sebenarnya,
hatiku rasanya hancur kalau harus berpisah sama dia selama satu minggu, Ini
kali pertama aku ninggalin dia dalam satu minggu, Dulu pernah aku tinggal satu
malam saja ke Semarangm endingnya aku yang kaya orang gila, ga bisa tidur.
Akhirnya VC dengan anaknya yang kebetulan juga belum tidur sampai jam 12.
Setelah itu baru bisa tidur.
Untuk
sekarang, karena Zafa sudah lima tahun dia lebih bisa diajak diskusi. Aku
sampaikan ke dia, kalau dalam waktu dekat aku akan kerja di hotel yang jauh
dari rumah jadi tidak bisa pulang dan bobo sama Zafa beberapa hari.
Aku
surprised saja pas tahu tanggapan Zafa “Nanti
kalau Mami kerja, Zafa studynya sama siapa, Mom?” karena semenjak October
kemarin Zafa emang mulai belajar menulis, berhitung dan membaca dan dia cukup
disiplin dalam hal tersebut.
Kedua: Lebih banyak
habiskan waktu bertiga
Sebisa
mungkin masuk February ini aku memang habiskan waktu bertiga, kami bercanda,
jalan walau hanya muter-muter Jimbaran dan jajan. Pokoknya, biar nanti pas aku
di Maldives ga kangen berat serta mellow, hahaha.
Aslinya,
aku juga ingin ajakin si Nenek buat jalan, makan di luar tapi Nenek ini
daripada diajak makan di luar mendingan uangnya dikasih kediam trus dia masak,
gitu katanya. Padahal, sekali-kali juga ga apa. Jadi, Mama (Nenek) emang sering
kali nasehatin aku persoalan makan di luar, hahaha.
Ketiga: Persiapkan
lembar belajar buat Zafa
Karena
Zafa cukup disiplin dalam hal belajar, mau gak mau aku harus prepare kebutuhan
ini. Maunya sih, aku liburin saja belajarnya. Tapi, anaknya minta.
Lembar
belajar Zafa kebetulan memang aku buat sendiri sebab aku bikin sesuai kebutuhan
dia. Nanti, pada saatnya di usia SD baru aku akan mengambi dan ikut kurikulum
nasional.
Di
rumah nanti, Zafa aku titipin sama Nenek dan Budhenya karena Bapaknya kerja.
Baru malam hari saja Bapaknya bisa nemenin. Jadi, ga mungkin juga Zafa belajar
sama Nenek atau Budhe-nya, kecuali belajar mengaji.
Bahkan
aku juga siapkan uang pecahan untuk uang sakunya saat harus mengaji.
Keempat: Briefing Suami
Nggak
kalah penting dengan anaknya, Bapaknya harus dikasih briefing. Misalkan, kalau
pulang kerja habis sholat Maghrib dan Makan siang, jangan main game! Temanin anaknya belajar! Pas hari
minggu ajak Zafa renang di Pantai dan ajak main sepeda.
Saat
tidur pun jangan seperti orang pingsan, karena Zafa anaknya saat tidur suka
kebangun minta dipeluk, bukan Cuma karena AC kedinginan, tapi mungkin bisa saja
dia memang butuh rasa nyaman dengan pelukan.
Tidak cuma itu, tapi juga aku minta dia menelpon minimal dua kali dalam sehari. Yaitu di jam 9 pagi dan jam makan siang untuk make sure Zafa ga dikasih gadget sama kakek dan budhe-nya.
Tidak cuma itu, tapi juga aku minta dia menelpon minimal dua kali dalam sehari. Yaitu di jam 9 pagi dan jam makan siang untuk make sure Zafa ga dikasih gadget sama kakek dan budhe-nya.
Dan
beberapa hal kecil lainnya. Karena meskipun suami type “Family man” tetap saja
dia sering kelolosan tentang hal-hal kecil dalam menjaga anak kecil.
Kelima: Belanja
Kebutuhan Zafa
Hanya
aku tinggal sekitar 10hari, tapi aku tidak mau merepotkan orang-orang yang aku maintain
tolong. Jadi, aku pun berbelanja kebutuhan-kebutuhan Zafa seperti makanan
kesukaan dia, jajanan kesukaan dia, kecuali susu yang menjadi tugas Bapaknya.
Dan aku sudah siapkan cash yang kutitip ke Neneknya, takut-takut Zafa minta ini
dan itu.
Sebagai Ibu Rumah Tangga itulah 5 hal yang aku persiapkan sebelum trip. Kalau sahabat apa saja ini yang dipersiapkan?
Sebagai Ibu Rumah Tangga itulah 5 hal yang aku persiapkan sebelum trip. Kalau sahabat apa saja ini yang dipersiapkan?
Nenek itu sama banget sama ibu saya mba, selalu bilang jangan kebanyakan beli makan di luar, masak saja di rumah :)))) memang rata-rata orang jaman dulu begitu ya, tapi mungkin juga karena masakannya enak-enak :"D
ReplyDeleteKalau saya berhubung belum ada anak jadi nggak banyak persiapan yang dilakukan sebelum pergi dalam waktu lama hihi, yang ada saya justru ribet mengurus persiapan untuk berangkat :))))
Ternyata persiapan ibu-ibu kalo mau ngetrip itu banyak juga ya.
ReplyDeleteKalo saya mah, persiapin buat dibawa ke sana doang dan langsung cus.. pigi.
Namanya ibu ya, Mba. Apa2 harus dipersiapkan detail biar pikiran kita tenang.
ReplyDeleteZafa anaknya pinter banget, ingat nanti belajar sama siapa kalau maminya lagi trip.
Kasian Zafa mbak nggak diajak ..Tapi yaa harus gimana lagi yaa...ngalamin juga kaya gitu...sampai begadang bengong kaya kambing conge..😢😢
ReplyDeleteDulu anakku masih 4 tahun..karena urusan bisnis yaa gitu deh nitip ke mertua. Yaa nggak tega aja..
Yaa semoga baik2 saja deh mbak Nil..😄🙏🙏
Repot juga ya kalo punya anak, mau perjalanan lama seminggu saja juga sibuk. Tapi untungnya ada neneknya dirumahnya, sehingga tidak terlalu kesepian.
ReplyDeleteSemoga perjalanan nya menyenangkan mbak hanila.😃
Perencanaan setelah itu Happy happy....
ReplyDeletewaaa aku bayangin besok kl dh punya anak trus mau trip ninggalin anak dan suami, dududu bisa coba tips dan trik ini nih
ReplyDeleteBelanja kebutuhan anak memang cocoknya kita ya mbak, sebagai mamanya yang paling paham. Kalau papanya ntar malah suka kebanyakan belinya wkwkwkw pengalaman pribadi soalnya hahaha :) Berlama2 bertiga kumpul, ngobrol2 bercanda2 dll kan ntar pergi jauh.
ReplyDeletehehe bisa jadi ilmuu yang baik nih utk kedepan nya mba
ReplyDeleteBelum ada update lagi nih, balik lagi ah, tadi sandalnya ketinggalan mbak hanila.😁
ReplyDeletePerencanaan & manajemen liburan yang baik. Meminimalisir pemborosan uang & waktu juga..
ReplyDeleteKalau saya kayaknya yang pertama, banyakin ngomong di kaca..
ReplyDelete"Rey.. kamu berhak melakukan perjalanan ini, anak-anakmu aman bersama orang yang tepat, pergilah bersenang-senanglah!"
Itu kayaknya yang bakal saya ulangi berhari-hari setelah itu siapin hati melihat raut wajah kecewa si kakak dan si adik karena tidak saya ajak.
Hadehh rempong emang saya mamak baperan maksimal!
Makanya saya masih belum bisa ke mana-mana, sayanya terlalu baper hahahaha
duh, jadi ikut mellow kebayang rasanya, selama ini aku ambil pelatihan yang masih dalam satu kota biarpun pulang malem yg penting pulang ke rumah tidur sm anakku hehe..
ReplyDeleteAnaknya sih biasanya bisa dan kuat ditinggal emaknya. Tapi kalo emaknya biasanya yang bakal melow :D
ReplyDeleteAh, aku salut... Zafa keren sekali. Terus mamanya mendukung dengan memberi lembar belajar untuk Zafa. Ah, makasih Kakak. Ini bisa jadi wawasan buat aku ke depannya.
ReplyDelete