Gerbang Era Industri 4.0 Menembus
Ruang dan Waktu – Orang-orang
meilhatku dalam keseharian seperti tidak melakukan apa-apa. Bahkan, pas belanja
di tukang sayur bareng Mama sempat ada tetangga yang nyeletuk, tumben aku
belanja dan masak biasanya Mama saja yang masak. Ini masih urusan rumah tangga,
kesempatan lain ada keluarga suami berkunjung nyeletuk, katanya enak sekarang
aku ga kerja cukup jagain anak dan mereka nyaranin segera nambah momongan. Kaya yang momongan bisa dibeli di Mall.
Bagaimanakah
aku menanggapinya? Aku senyumin saja.
Tapi,
saat Mama cerita ke tetangga dan saudara kalau aku ini kadang juga masak buat Mama, begitu
luang aku beberes rumah, belum ngurus anak, kadang setiap hari keliling hotel
demi nyari orderan, tetangga dan saudara yang komentar langsung diam. Mereka seperti
salah tingkah.
Bekerja di rumah diartikan pengangguran, hahaha.
Dalam
kesibukanku tersebut tidak jarang aku mencari-cari kesempatan untuk hadir dalam
workshop, seminar yang related dengan pekerjaanku dan juga parenting, baik
gratis ataupun berbayar. Cuma ga jarang lho jadwal yang ada berbenturan dengan
pekerjaan. Di situ kadang aku sedih banget.
Gerbang Era Industri 4.0 Menembus
Ruang dan Waktu
Nggak
bisa datang ke acara workshop dan seminar offline bukan penghalang juga buat
aku. Karena di era ini sekarang semua bisa dilakukan tanpa harus meninggalkan
rumah berbekal jaringan internet yang kuat.
Jadi,
tak jarang dong aku memgikuti KulWag atau Webinar gitu di group-group online,
live atau sekedar e-book. Di sini pun aku bisa memilih yang gratis dan
berbayar.
Kelebihan Kelas-Kelas Online ini
adalah:
Baca Juga: Kelas Literasi Digital Tegaskan Peranan Perempuan Dalam Industri Digital
1. Effisiensi
Waktu
Aku merasa lebih effisien saja karena waktu untuk
kelas aku bisa pilih meski ada jadwal, intinya taku bisa atur dan matchingkan
dengan agenda-agendaku yang kadang banyak dadakan.
Selain jadwal, effisien juga karena aku ga harus
kemana-mana, sebab kadang untuk datang ke sebuah workshop dan kelas offline ini
harus menempuh waktu satu jam sebab macet atau emang jarak lumayan jauh. Waktu
di jalan saja bisa 2jam buat bolak-balik.
2. Banyak Pilihan
Sekarang semakin banyak instansi, komunitas yang
mengadakan kelas-kelas online. Kelas ini lebih murah karena mereka tidak perlu
mengeluarkan banyak cost buat tempat, konsumsi, trasnportasi buat pengiri
materi. Dengan harga lebih murah jelas lebih banyak peminat dan otomatis
mendorong instansi-instansi atau komunitas melahirkan banyak pilihan kelas.
Dan bagusnya pilihan tidak hanya pada materi,
waktu atau jadwal akan tetapi juga bisa memilih kelas online dalam atau luar
negeri.
3. Relatif Lebih
Low Cost
Seperti yang kusebut di point dua, karena cost
buat pemateri ga banyak maka mereka pun memathok harga lebih murah dibanding kelas
offline yang juga harus menyediakan konsumsi, trasnportasi buat pemateri atau
pun kita yang hadir kesana
4. Bernilai
Investasi
Bagaimana bernilai investasi? Setiap materi yang
doberikan pasti ada handbook, ada konsultasi gratis (online), dan banyak
keuntungan lain yang juga kita bisa tularkan ke orang lain karena kita memiliki
pegangannya.
Meskipun, aku kadang bingung juga apakah sharing
isi materi seminar dan workshop secara komplit itu melanggar hukum jika seminar
itu berbayar?
Kita sudah ada
di gerbang Era Industri 4.0 yang dapat
Menembus Ruang dan Waktu dengan kemajuan teknologinya, namun demikian kita
harus tahu ada hal yang tidak bisa kita lalaikan yaitu tetap berhubungan dengan
manusia lain, bersosialisasi. Jadi, kadang tetaplah datang ke kelas, event,
workshop offline.
Sejujurnya aku juga ingin menambah pendapatan secara online, tapi kok masih belum ketemu juga caranya. Memang sih aku cari banyak sekali cara bisnis online, tapi bingung mulai dari mana.
ReplyDeletePenginnya sih yang gratis tapi lumayan hasilnya, 1 juta sebulan lah buat nambah jajan anak..😂
jaman sekarang harus ap to det ya mbak
ReplyDeleteklo nggak ketinggalan
mau ambil peluang apa aja bisa
tergantung kita gimana nyikapinya
duh, omongan netizen tuh emang maha bener yaaa.. huhu..
ReplyDeletebtw, aku setuju sekarang udah era digital, ikut acara2 maupun event pun bisa dilakukan secara online ya. pengetahuan bisa didapat dari mana aja..
Saya pribadi jarang banget ikut seminar mba, tapi kalau kelas yang seni-seni gitu kadang masih suka ikutan. Semacam mencari pengalaman, seperti buat kerajinan jewelry dan lain sebagainya. Nah di era digital sekarang, kalau mau cari ilmu memang saya rasa lebih mudah karena di-internet hampir semua ada :D
ReplyDeleteBiasanya saya cari ilmunya dari podcast, especially karena sekarang semakin banyak podcast-podcast gratis maupun berbayar yang memberikan ilmu bermanfaat. Bisa didengar sambil dalam perjalanan ataupun jelang tidur malam :D senangnya dengan era digital sekarang, apapun seperti dalam genggaman tangan yaaa~ hehehe.
Tapi saya setuju dengan pendapat mba paling bawah, kalau kita harus tetap bersosialisai dan minimal tatap muka sesekali agar komunikasi terjaga dengan baik. Meski kalau dibanding 10 tahun sebelumnya, bisa dibilang interaksi real life saya berbeda jauh sekali karena nowadays lebih sering menggunakan tekhnologi digital untuk berkomunikasi :3
Aku langsung reply komentar, Mbak.
Deletekarena jujur banget aku emang ada yang lupa.
Kalau aku sering dengerin podcast, Youtube untuk belajar beberapa skill atau ilmu, hahahaha.
Aku masih ingat, gimana aku belajar Sketchup ingin bisa bikin kursi dan meja yang paling gampang.
Oh blog creameno itu owner-nya cewek ya, kirain aku cowok, makanya kadang manggil kang..😂
Delete😂😂😂👀👀☝☝☝
Delete🙄🏃🏃🏃
DeleteSetuju mba... kita aja yang bekerja di luar kadang juga diklatnya online aja. So gerbang dunia sudah terbuka meski kita tidak keluar rumah yah
ReplyDeleteSekali ketinggalan, kita akan banyak kelibas sama yang lain yah mba han, makannya kita harus lebih cerdas menangkap peluang2 yang ada :)
ReplyDeleteBetul sekali dengan penjelasan 4 diatas.😄
ReplyDeleteSemoga dengan adanya implementasi Industri 4.0, Negara kita Indonesia dapat mencapai angka 10 besar ekonomi global pada tahun berikutnya.😄😄
Terus kalau masalah tetangga2 ngoceh itu mah biasa. anggap saja nenek2 kurang sirih.😂😂😂 Dan biarkan itu berhembus seperti angin wuusss!!.😂😂😂
sama seperti ruang guru ya ini mba, emg sih teknologi harus mengikuti utk anak anak agar bsa mendalami 4.0 juga
ReplyDelete