Lama
ga menulis perihal sales dan marketing gara-gara sibuk menjadi orang tua.
Pastinya dalam kehidupan nyata semua kukerjakan berimbang. Hanya saja, untuk
menuangkan dalam tulisan kadang terbentur menulis tentang Zafa lagi dan lagi karena
sedang seru-serunya, takut lupa! Hahaha.
Kalau
perihal Sales dan Marketing, sebenarnya aku tinggal menyalin karena sebagian
besar materi adalah pengalaman dan sudah aku tulis di group What’s Up DeZavo Indonesia.
Kita
belajar bagaimana menjadi sales dan marketing yang effective. Kalau kata guru
entrepreneurku pas di Malang dulu sering menasehati bahwasannya "pebisnis yang berkualitas itu memiliki EQ
yang tinggi begitu pula dengan kamu jadi sales kalau ga punya EQ tinggi, jadi
sales berhasil pun ga punya martabat” ini bahasanya ku perhalus, karena
guruku ngomongnya ceplas ceplos.
Dari
situ, aku kait-kaitkan dengan kehidupan karirku sampai sekarang.
Sebagai
sales bagaimana kita meningkatkan EQ
kita?
Mungkin tips ini dapat membantu.
1.
Belajar banyak mendengarkan dan membaca penuh kesadaran. Jadi saat mendengarkan
dan membaca suatu pesan (karena pekerjaan kita banyak juga hanya via email
& Whats up) coba focus serta dengarkan dan baca dengan hati, focus agar
faham apa yang client atau potensial kita sampaikan. Bukan hanya client dan
potensial, tapi juga team kita apalagi saat kita dalam meeting penting.
2.
Lebih terbuka, penuh ketertarikan, selalu ingin tahu dan tidak mudah memberikan
judgment ke orang lain.
3.
Fokus terlebih dahulu dalam building relationship, membangun kepercayaan,
membantu menambahkan nilai pada apa yang kita kerjakan sebelum
"berharap" sesuatu.
4.
Membangun emosi kita untuk bisa lebih pekah menbaca maksud. Karena kemampuan
membaca emosi ini membuat pekerjaan kita lebih effective. Biasanya, kita awali
dengan belajar memahami karakter atau “mengenal” lawan bicara.
5.
Respond segala masalah dengan positive. Erat hubungannya dengan point #2 agar
kita bisa belajar.
6.
Tetap memiliki Empathy dan Sympathy yang berimbang terhadap client dan juga
perusahaan tempat kita bekerja. Karena sebagai tenaga pemasaran, entah itu
sales atau marketing kita akan dihadapkan di mana kadang harus membelah
perusahaan tapi tetap melayani client dengan sebaiknya tanpa merugikan mereka.
Jika kita tidak mampu berimbang dalam menempatkan sympathy dan Empathy kita
maka kita harus belajar menyeimbangkan diri.
7.
Memiliki keyakinan terhadap doa. Jadi, apapun yang kita kerjakan memang ga bisa
lepas dari doa, saat berdoa pun kita harus memiliki keyakinan bahwa ALLAH akan
kabulkan doa kita. Kalau pun tidak sekarang, nanti, yang akan datang menunggu
waktu yang tepat atau menggantinya dengan hal lain yang lebih baik. Karena
semua itu memang tergantung bagaimana kita memantaskan diri.
Semoga
Tips Bagaimana Meningkatkan EQ kita
sebagai tenaga pemasar ini bermanfaat. Dan mungkin bisa diaplikasikan ke semua
profesi. Sedangkan apa pentingnya EQ sebagai tenaga pemasar akan aku bahas di artikel terpisah agar tidak terlampau panjang.
makasih mbak tipsnya, meski gw gak bekerja di bidang itu mungkin satu saat nanti ada gunanya :)
ReplyDeleteSama-sama.
DeleteInsyaallah ada gunanya buat kita semua.
wah makasih mbak selain IQ EQ juga penting banget ya....
ReplyDeleteyg penting fokus dan mau menerima hal baru
Sama-sama, Mas Ikrom.
DeleteBenar sekali, EQ juga penting.
Naahh ini menarik nih dan perlu dikembangkan terlebih menyambut akhir tahun yang akan berubah menjadi angka 2020.. Agar IQ kita nantinya makin lebih cemerlang..😄😄
ReplyDeleteEQ kang satria, bukan IQ. Beda lho, sama seperti satria dan Nita..😂
DeleteHahahaha
DeleteTahun yang baru EQ lebih cerdas lagi yaaakk
Gak apa Mas Agus, manusia temoat salah....makasih itu udah dikoreksi, hehehe
DeleteMakasih mba buat tipsnya! Udah merasa harus ningkatan EQ ini hahahahahaha :v.
ReplyDeleteSama-sama...
DeleteKita semua pastinya.
Apa ini ada hubungannya dengan meningkatnya keemosionalan manusia2 jaman skr, gampang emosian, marah, senggok bacok dll. Jika pengaruh, rasanya bukan soal sales marketing saja, seluruh manusia saat ini perlu ditatar mengenai EQ ini. #esmosiendposible
ReplyDeleteBener banget..meningkatkan kecerdasan emosional kita. Biar menjadi lebih stabil, hehehe
DeleteAku ketika berhadapan dengan orang memang senang mempelajari karakteristiknya sih, supaya paling ga tahu menempatkan diri, ternyata penting juga diaplikasikan di dunia kerja yang mana berurusan dengan orang banyak
ReplyDeleteDulu otu kalau materi ginian dapatnya sepaket waktu ikut seminar, tapi pas masi kuliah hihi
Keren, Mbak...
DeleteAku dulu semonar lebih banyak ttg ilmu marketing, tentang EQ sekali itu ikut trainingnya.
Saya gak tahu juga sih EQ pemasaran saya bagus atau enggak, kadang kalau masarin barang misal prod. digital, kadang cuma ngandelin ngiklan dan nulis aja, sedangkan kemampuan berbicara dengan manusia secara langsung untuk masarin produknya sangat minim. hahah makanya dalam kehidupan nyata, kalau mau ngomong sama cewek susahnya minta ampun. hahah
ReplyDeleteHahahaha
DeletePakai surat saja kalau gitu, Mas.
Tapi, berbicara juga sebuah ketrampilan jadi butuh dilatih kok.
Saya ga tau EQ saya brapa, pastinya hatus di tingkatkan biar ga emosian baha
ReplyDeleteBelum ada alat buat ukur tingkat EQ tiap2 individu sih...
DeleteMeski saya bukan pemasar dalam artian seorang marketing product dari sebuah perusahaan, meningkatkan EQ penting juga nih mbak.
ReplyDeleteDalam interaksi sehari2, orang yang ber EQ tinggi pasti kelihatan 'beda'. Walaupun pendidikan tinggi, status pekerjaan mapan, belum tentu punya EQ tinggi. Eh ini sih curcol, hahahaa.. Kadang aku gerah, dg ibu2 di lingkunganku.. Pendidikan (katanya) S2 Gaya branded, tp giliran ada forum ngga mau maju, sukanya main tunjuk, giliran ngomong belakang aja rame. Eh maaf OOT yaa..
Bener, Mbak.
DeleteHahahaha.
Saya nulis ini agar para team pesara saya ga ikut2an pemasar lain yang halalkan segala cara dan ga melayani client dengan hati.
makasih sharingnya mbak, selain untuk pelajaran buat diri sendiri aku juga mau terapin tips tadi ke anakku.
ReplyDeleteSepakat, Mbak.
DeletePerkembangan EQ anak bisa kita mulai dari dini dan tentunya start dari kita orang tuanya.
Yes, kemampuan mendengarkan klien merupakan kemampuan yang mesti dibangun. Banyak bicara jauh lebih mudah dibandingkan banyak mendengar. Saat bertemu klien atau calon klien, tugas seorang sales adalah membantu mereka menemukan produk atau jasa kita yang sesuai dengan kebutuhan klien atau calon klien tersebut.
ReplyDeleteBagaimana kita bisa membantu kalau kita sendiri enggan atau nggak sabaran mendengar klien atau calon klien berbicara.
EQ memang harus dibangun sendiri, wajib dipelajari sendiri. Selama bersekolah dulu, rasanya nggak ada mata pelajaran yang benar-benar menginformasikan siswa mengenai pentingnya EQ.
Yes, Bener Mbak.
DeleteKita harus bangun sendiri karena tidak ada pendidikan sekolah yang mata pelajaran untuk tingkatkan EQ. Namun, secara garis besar ada pada kemauan dari dalam diri kita.
Yeayyy thanks informasinya ya kak. EQ aku brapa ya kan suka baperan haha
ReplyDeleteSama-sama....semua orang kan masih proses belajar, Mbak...hehehe
DeleteNomor pertama cocok buat para blogger tuh. Banyak yang mengaku blogger tapi pas blogwalking gak pernah baca dengan hati. Asal lihat judul lalu kasih komentar (asal)
ReplyDeleteBanyak komentar yang tidak nyambung jadinya
Hehehe
yes, bener Mbak.
DeleteKalau aku sih seringnya ga mindfulness habis baca lupa.
Kadang nyari lagi tadi bagian mana ya....
EQ sangat penting!! maaf saya kasih tanda seru 2x karena memang benar. Apalagi mengatur emosi, lebih dahulu mendengarkan orang lain daripd berbicara dan memiliki ras ingin tau adalah usaha saya untuk meningkatkan EQ saat ini
ReplyDeleteSepakat, Mbak.
DeleteBanyak orang ingin didengar tapi ga mau mendengrakan.
Saya banget nih, kadang kurang fokus kalo denger maupun baca
ReplyDeleteSama saja kok, Mbak..saya pun kadang juga ga focus kalau lagi mikirin yang lain atau ada distruksi.
DeleteSebetulnya EQ dibutuhkan di semua sektor kehidupan ya, ngga cuma sales dan marketing
ReplyDeleteBener, Mbak Maria.
DeleteCuma kalau kita ketemu sales dan marketing dengan tingkat EQ tinggi rasanya beda banget..
Terima kasih tipsnya mba. Ini sangat penting diterapkan dalam kehidupan kita, apalagi saat berinteraksi dengan orang lain.
ReplyDeleteSama-sama, Mbak.
DeleteBener secara garis besar.
EQ emang penting banget bukan hanya bagi pebisnis tapi juga untuk hidup bermasyarakat pada umumnya agar selaras dan harmonis.
ReplyDeleteMakasih tips nya:)
Sepakat, Mbak...
DeleteMemang begitu agar ada kehidupan yang harmony.
Penting banget ini, kesuksesan banyak dipengaruhi oleh EQ daripada IQ. EQ menyumbang 80% sementara IQ menyumbang 20% saja
ReplyDeleteIya, mbak saat itu saya baca artikel Mbak atau Mbak Niar ya....
DeleteEQ memang sangat penting adanya, ga hanya dalam hal pekerjaan tapi dalam bersosial 🤗 belajar menjadi org yg lebih peka terhadap org lain maupun diri sendiri.. thanks tips nya mbak, sangat berguna untuk saya yg masih belajar meningkatkan kemampuan EQ saya 🤗❤️
ReplyDeleteSama-sama, Mbak...
DeleteKita sama-sama belajar :)
Makanya sekarang aku tak hanya mementingkan IQ saja untuk anak2ku..
ReplyDeleteTapi juga mengadah EQ mereka..
Karena EQ juga sangat penting
Setuju, Mbak...
DeleteSayajuga begitu, mulai melatih untuk mengembangkan EQ dia.
Eq da iq memamg harus sejalan, namum bila Eq nya rendah dia tidak perduli terhadap lingkungan. Sedangkan dalam bermasyarakat diperlukan eq
ReplyDeleteEQ ga jalan biasanya attitude kurang :)
DeleteRasa peduli dan simpati pada orang lain dan siapapun di sekitar kita ternyata bisa membantu meningkatkan EQ ya. Rajin membaca juga membaca hati orang barangkali bisa juga hehehe. Cerdas saja tidak cukup namun perasaan care pada sesama itu penting juga.
ReplyDeleteIya, Mbak.
Deletekarena kecerdasan EQ pada dasarnya berhubungan dengan emosional management positive dan negative.
Aku penasaran mbak, kalau IQ kan ada semacam tesnya ya kalau EQ ini ada gak sih? Zaman dulu kyknya gak terlalu dikenal ya tapi zaman skrng EQ perlu diperhitungkan
ReplyDeleteNha, ini...
Deletebelum ada, Mbak.
Cuma, kita bisa lihat kok saat berinteraksi dengan orang lain, sikap terhadap lingkungan. Dari sana bisa dilihat si orang ini EQ tinggi atau bahkan pas-pasan banget.
Emang ya para sales dan merketer harus punya EQ yang tinggi. Kalau EQ tinggi otomatis bisa memanusiakan customer. Menganggap customer sebagai orang bukan sebagai obyek penghasil uang. Ini curhatanku banget dah mbak hehe.
ReplyDeleteBetul, itu arahnya saat saya sharing tentang EQ di group WAG perusahaan.
DeleteAgar para anggota Sales dan marketing bisa menjadi tenaga pemasar yang bermartabat dan ga merugikan orang lain.
Tampaknya harus sering melakukan tips di atas nih, biar bisa jadi marketer. Hihi.
ReplyDeleteGa jadi marketer juga bagus kok, kan EQ bisa apply dalam segala hal.
DeleteDi samping IQ, tak kalah penting adalah kecerdasan emosionalnya (EQ)
ReplyDeletePoin-poinnya bisa juga di terapkan sebab memotivasi seseorang untuk mencari manfaat dan mengaktifkan kecerdasan emosional
Iya, Mbak...semoga bisa membantu ya..
DeleteEQ pun jga harus dilatih ya mbak, salah satunya harus menjadi pendejgar yang baik. Itu dia yang susah buat aku. Semoga ke depannya aku jga bsa ikutin tips itu dan bsa mengasah EQ ku. Makasih infonya ya mbak
ReplyDeleteIya, Mbak.
DeleteBanyak dari kita kok yang memang tidak memiliki skill mendengarkan dengan baik. Jadi, saya pun aslinya masih belajar.
Wah mami hani, ini mak jleb banget isinya. Langsung nonjok seketika. Hahaha.
ReplyDeleteThanks sharing ilmu dan pengalamannya ya mami hani, bermanfaat banget buat akoh ini.