Beberapa
hari yang lalu, Zafa ingin belajarnya
bertemakan “POPCORN” entah kenapa dia tiba-tiba saja tertarik dengan Popcorn.
Sepertinya dia terkesan dengan Popcorn yang kami beli di Bali Safari Park
beberapa minggu lalu. Terkesan dangan aroma dan juga suara meletus-letusnya.
Karena
dia sedang semangat belajar, akhirnya kuikuti maunya. Benar saja, saat belajar
mengeja popcorn, dibuat dari apa dia langsung semangat juga bercerita J
Sebagai
follow up dia minta diajakin nonton Film ke Bioskop. Bingung nyari yang pas,
pilihan jatuh pada “The Addam Family”
selain Maleficent itu yang berlabel
SU atau “Semua Umur” karena kalau
Maleficent jelas dia tidak suka.
Pertimbanganku
memilih The Addam Family:
- Berlabel “SU”
- Horror adalah film yang disukai Zafa
- Kata “Family” membuatku berpikir, ini tentang keluarga. Pasti cocoklah!
Karena
ingin menonton bersama Ayahnya, aku ambil jam 7.30 PM, kami berangkat lepas
sholat Maghrib di bioskop dekat rumah dengan jarak tempu sekitar lima menit.
Setelah
membeli tiket tidak lupa kami membeli “Popcorn” Large sizes yang super banyak
itu. Maruk banget kalau dipikir karena sampai film selesai ga habis!Hahahaha
Film
dimulai tepat waktu dengan penonton yang lumayan, ya…lumayan banyak disbanding film
lego yang terakhir kutonton berdua dengan Zafa yang diisi hanya 6 orang,
hahahaha.
Bagaimana The Addam
Family?
Pembukaannya
bagus, perkenalan tokoh dan latar belakang. Juga setiap dialog itu lucu. Dan
benar saja, ini cerita keluarga hantu yang ingin berbaur dengan manusia. Penuh
tantangan. Kalau pernah lihat serial anak-anak “Vampirina” ya kurang lebih
seperti itu, hahahaha.
Sorry,
aku emang jadi hafal banget acara anak-anak semenjak punya Zafa J
Namun,
selama film berjalan ternyata banyak sekali “behavior” anak-anak The Addam yang
dipertanyakan Zafa. Tentang si anak laki yang suka ngerjain Bapaknya, Si Kakak
yang menanam adiknya atau si Kakak yang pergi dari rumah dan tidak mau
mendengarkan ibunya. Ya, kan mereka keluarga hantu. Tapi, sungguh perjuangan
harus menjelaskan kepada Zafa di Tengah-tengah film berlangsung. Dia belum
genap 5 tahun, aku belum bisa mengajak dia bersabar dan mengatakan “let’s discuss after the movie” sambal bisik-bisik
jadi aku harus menjelaskan hal-hal tersebut. Bapaknya? Aman-lah dia sambal nyemil
popcorn! Hahaha
Film
ini bagus. Aku bisa kasih rating 8/10, tapi ga cocok buat anak seumuran Zafa
sampai dia usia 8tahun setidaknya. Kenapa? Karena film ini genrenya horror komedi
dengan komedi guyonannya khas The Simpson. Mau ngajak anak kecil silahkan saja,
asal tidak capek menjawab pertanyaannya.
“Mami itu sisternya gak love
maminya, ya? Kok pergi dari rumah? Kok bikin maminya so sad?”
Kurang
lebih itu yang ditanyakan Zafa. Karena Zafa anaknya emang affectionate, dia ga
bisa lihat orang-orang di sekelilingnya sedih. Banyak pertanyaan lain, deh.
Hehehe
Eh, tapi...di sana banyak sekali kata-kata positive juga. Seperti halnya "Hanya karena orang berbeda dengan kita bukan berarti mereka aneh" Hehehe
Yaampun Zafa pinter banget.. aku jd mikir2 juga jadinya mau ajak anak nonton itu. Soalnya anak ke 2 ku juga lagi suka banget dikit2 nanya, "kok gitu mama?" apalagi umurnya baru 2 th, lbh peer lg ngejelasinnya kayanya 😅
ReplyDeleteHahahaha, iya Mbak....udah kalau ga mau capek jelasin mending pending dulu, nunggu film yang emang buat anak-anak biar mereka enjoy dan kita yang nemenin, semacam Lego gitu....
ReplyDeletekayaknya seru ya nonton bareng anak. sekali2 mungkin bs coba, asal sabar ngeladeni pertanyaan mereka. seringnya aku nonton sendiri dr hp, pake hdset, krn males nonton diajak ngobrol, haha.
ReplyDeleteHahahaha
DeleteKalau nonton lewat HP saya seringnya nonton Drakor.
Kalau film-film begini ke bioskop sambil "playdate" sama anak.