Indonesia
memiliki alam yang begitu Indah dan eksotis, hal ini menjadikan Indonesia
sebagai tujuan salah satu wisata bagi para traveler di dunia. Dari wisata alam,
budaya, pantai sampai pada wisata belanja semua ada. Belum lagi ditambah keramah
tamahan penduduknya menjadikan Indonesia sebagai salah satu top destinasi
wisata layak kunjung.
Oleh
karena itu sangat tidak mengejutkan jika sektor wisata di Indonesia menjadi penyumbang
devisa negara yang besar, bahkan lebih besar dari sector migas. Bali sendiri
ditargetkan bisa menyumbangkan 40% dari target $US 20Milliar yaitu $US 8
Milliar.
Berita
bagusnya, perkembangan industri wisata yang bagus akan berdampak ke ekonomi sektor
lainnya, mulai dari transportasi, penginapan atau hotel, tempat makan, sampai
pada UMKM.
Lalu,
apa yang sudah dilakukan pemerintah dalam upaya memboosting industri pariwisata
ini? Dalam upaya ini pemerintah telah menerapkan konsep 3A yaitu aksesibilitas, Atraksi
dan Amenitas. Yang tentu saja semua itu harus didukung dengan adanya
sumber daya manusia yang kuat.
![]() |
infografik ini menunjukkan pentingnya peranan transportasi terhadap perkambangan pariwisata suatu wilayah. |
Meskipun
sektor pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat, namun masih masalah
yang menjadi kendala sehingga harus segera diselesaikan. Salah satu masalah
terbesarnya adalah sedikitnya pilihan akses transportasi bagi wisatawan.
Transportasi yang ada selama ini belum mampu mengakomidir kebutuhan trasnportasi
wisatawan.
Berikut
adalah masalah-masalah transportasi yang menjadi masalah bagi para wisatawan
baik lokal maupun asing:
- Harga tiket
- Rute penerbangan
- Kurangnya transportasi umum yang dikelola dengan baik
3
kendala ini adalah yang paling umum dijumpai dan dikemukakan para wisatawan.
Namun, para pelaku bisnis trasnportasi dari maskapai penerbangan misalnya,
lebih lanjut memberikan pendapat kalau semua itu dikarenakan belum adanya
infrastruktur yang strategis dan kondisi geografis Indonesia yang unik.
Well,
ya….beruntungnya, Dinas Perhubungan
sudah mengendus permasalahan-permasalahan ini dan melakukan beberapa tindakan
nyata, seperti halnya saat ada “kebijakan
kenaikan tiket pesawat” beberapa kali Dinas Perhubungan melakukan himbauan
agar para perusahaan maskapai melakukan review terhadap kenaikan harga. Sampai
akhirnya bertemu dengan win-win solution antara perusahaan maskapai dan
pemerintah perihal kenaikan harga pesawat ini. Ini adalah salah satu hal yang
patut di apresiasi, karena jujur semenjak adanya kenaikan harga pesawat saat
itu, angka kedatangan wisatawan baik lokal ataupun asing langsung menurun drastis.
Syukur Alhamdulillah sekarang sudah berangsur membaik. Kendala pertama solved.
Bagaimana dengan kendala rute? Tentunya dengan pembangunan infrastructure, seperti
pembangunan toll, jembatan yang menghubungkan dari satu daerah ke daerah lain
sehingga dapat diakses dengan lebih mudah, dengan pembenahan bandara meliputi
perluasan kapasitas terminal, perluasan dan perpajangan runaway turut
memberikan andil dalam penambahan beberapa rute penerbangan. Tidak, hanya pada
bandara. Namun, pembangunan infrastructure juga dilakukan pada dermaga dan juga
pada sarana prasarana untuk meningkatkan transportasi darat dilakukan.
Sekarang
pun trasnportasi umum seperti bis dan
kereta api telah di kelola dengan baik. Tidak saja pada kendaraannya demi
menciptakan kenyamanan akan tetapi pada schedulenya yang lebih teratur. Jadi,
sekarang para wisatawan pun bisa memutuskan untuk memilih transportasi yang
mereka kehendaki karena pilihan transportasi umum yang nyaman kini lebih
banyak, tidak hanya pada pesawat akan tetapi ada bis dan kereta yang tidak
kalah nyaman.
Melihat Pencapaian Lima Tahun
Transportasi di Indonesia
Dalam
kurun lima tahun ini kita melihat banyak sekali telah dibangunnya
infrastructure di berbagai daerah yang merupakan wujud dari pembangunan
konektivitas dan membuka keterisolasian sebuah daerah yang selama ini sulit
dijangkau. Yang pasti, semua akan berdampak pada peningkatan perekonomian suatu
daerah tersebut.
Telah
kita ketahui bahwasannya orientasi pembangunan pada lima tahun ini adalah
keadilan sosial serta pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan
infrastruktur yang menghubungkan antara daerah satu ke daerah lain di tanah air
telah menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru yang diharapkan dapat memberikan
ruang untuk perkembangan ekonomi di sektor lain di masa depan. Oleh karena itu,
dalam lima tahun terakhir ini kita pasti sering pula mendengar “pendekatan Indonesia sentris” bukan
lagi Sumatera sentris atau terlebih Jawa sentris karena pembangunan memang
harus merata.
Filosofi
Indonesia sentris ini telah mewujudkan pembangunan konektivitas-konektivitas
berupa:
Pertama: Sektor
Perhubungan Laut
Telah
dibangun pelabuhan non komersial sejumlah 118 lokasi untuk meningkatkan bidang logistik
dan juga menjadikan Tanjung Priok sebagai Pelabuhan hub Internasional.
Selain
itu dalam lima tahun terakhir ini juga sudah ada setidaknya 18 rute tol laut
yang diharapkan dapat memudahkan pemasokan Sembilan bahan pokok ke
daerah-daerah yang saat ini susah dijangkau sehingga ada persamaan harga antara
daerah yang selama terisolasi dan terpencil, khususnya Indoensia bagian timur.
Kedua: Sektor
Perhubungan Udara
Pembangunan
bandara baru di 15 lokasi yang ditujukan untuk peningkatan konektivitas antar
wilayah dan peningkatan paariwisata. Seperti yang diceritakan di atas, dengan
adanya rute-rute baru ke destinasi-destinasi ini diharapkan mampu meningkatkan sector
pariwisata kita yang nantinya pasti berimbas pada perkembangan ekonomi daerah
tersebut secara khusus.
Ketiga: Sektor
Perhubungan Darat
Pembangunan
di sektor ini meliputi:
- Toll penghubung antar kota dan atau daerah yang mempercepat mobilitas.
- Pembangunan Bus Rapid Transit (BRT)
- Rehabilitasi Terminal
- Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan
- Pembangunan transportasi perkotaan berupa LRT dan MRT
- Pembangunan Perkeretaapian mencakup pembangunan proyek DDT (Double Double Track), Reaktiviasi jalur KA dan Pembangunan Proyek Kereta Api cepat Jakarta-Bandung, Kereta Api semi cepat Jakarta – Surabaya.

Tentunya
semua pencapaian itu telah membawa dampak bagus terhadap pariwisata dan perekonomian
suatu daerah pada khususnya yang berdampak ke ekonomi nasional pada akhirnya. Semoga dalam lima tahun kedepan pembangunan ini
bisa dilanjutkan dengan diisinya setiap lini dan sektor oleh SDM-SDM unggul
yang berwawasan, jujur dan memiliki kredibilitas tinggi di bidangnya sehingga
Indonesia semakin maju.
Sumber data, gambar dan infografik:
Ya benar infrastruktur jangan dilupakan. Indonesia memang sangat potensial
ReplyDeleteBenar, apalagi berkaitan dengan konektivitas.
DeleteUntuk kekurangan yg harus dikejar dalam sektor transportasi saat ini apa ...
ReplyDeleteRegulasi yang jelas, SDM unggul....
DeleteSejauh ini, transportasi Indonesia sudah lumayan sih, mengingat, ya potensi Indonesia ini amat sangat banyak ya. Jadi, harapan saya, ya tetep harus ditingkatkan :D
ReplyDeletePastinya, Feb.
DeleteKita berharap dengan pencapaian yang ada sekarang terus ada peningkatan layaknya negara-negara maju di dunia.
seluruh angkutan bus sepertinya perlu diremajakan nih
ReplyDeleteKalau saya lihat sih sudah ada, cuma PO swasta ini yang masih belum karena mungkin bisnis angkutan Bis di beberapa daerah kurang menguntungkan jadi dana baut peremajaan belum ada. REgulasi dan standarisasi seperti ini yang sepertinya menjadi PR.
ReplyDeletesudah semakin membaik dan semakin terlihat capaian dari dinas perhubungan, alhamdulillah masyarakat akhirnya akan merasakan
ReplyDeleteIya, Mas.
DeleteDan semoga terus ditingkatkan lagi agar para wisatawan lebih mudah mengakses area wisata yang cantik-cantik.
akses yang mudah akan meningkatkan pengunjung yang datang .. dan sekaligus meningkatkan pertumbuhan warga sekitar ... butuh perencanaan dan kerja yang terintegrasi dan komprehensif sehingga bisa saling berjalan dan synergy
ReplyDeleteBenar, Setuju sekali.
Deletepembangunan transportasi sendiri sudah bisa dipastikan meningkatkan mobilisasi dan memudahkan orang2 untuk berwisata... nice info gan
ReplyDeleteYes, betul.
DeleteKarena mereka akan bergerak sejajar.
Memang transportasi itu jadi salah satu faktor yang bisa mempengaruhi geliat sektor pariwisata dan ekonomi, saya pribadi kalau mau wisata akan mikir akses ke destinasi, jalannya bagus gak, transportasi ke situ ada gak. Jangan sampai kegiatan wisata jadi gak asik karena terkendala dalam perjalanan
ReplyDeleteIya, Mas.
DeleteSaya pun demikian.
Selalu menimbang bagaimana kesananya, memakan waktu berapa lama.
Dan sebagai warga yang amtorita penduduk bekerja di sektor wisata merasakan banget.
Semoga pencapaian transportasi bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat dan juga meningkatkan perekonomian ya.
ReplyDeleteAamiin, Aaamiin....
DeleteItu harapan kita semua pastinya.
Alhamdulilah ya kak Indonesia semakin hari semakin baik terus dari segi mode transportasinya. semoga semakin baik lagi kedepannya
ReplyDeleteBener, alhamdulillah ada kemajuan yang bisa dirasakan secara nyata.
DeleteNyimak aja heee
ReplyDeleteThanks for appreciation
DeleteJelaas artikelnya kak. Bermanfaat sekali.
ReplyDeleteAlhamdulillah kalau bermanfaat :)
DeleteHarga tiket sejak awal tahun ini cukup menggoyang pariwisata deh
ReplyDeleteBener, Bang...
DeleteSuami kerja di bidang pariwisata jadi kami kadang suka diskusi saja tentang masalah ini. Dan kebetulan kok dalam sebulan ini dilibatkan dengan artikel perihal pariwisata.
Kenaikan harga tiket penerbangan yang luar biasa itu sebenarnya hanya akan merugikan maskapai sendiri karena penumpang jadi menurun dan banyak kota tujuan yang semula ramai didatangi jadi berkesan ekslusif jika jarak tempuh berlipat jauhnya dan transportasinya sulit dijangkau beragam lapisan masyarakat kelas menengah ke baw
ReplyDeleteSemoga masalah ongkos tiket pesawat terbang yang mahal bisa lebih ditekan namun tetap saling menguntungkan.
Setuju, Mbak....
DeleteSaya sih merasakan banget.
Dulu dari Denpasar ke Malang bisa sering karena deket jadi ga harus merepotkan orang lain biarpun perjalanan membawah anak. Tapi, sekarang harga tiket DPS- ML mencapai 1juta lebih per pax. Ya mending ke Surabaya, namun kalau ke Surabaya ga bisa sering-sering karena jarak rumah dari Surabaya jauh meskipun ada toll.
Yang jelas sih, kalau masalah Maskapai kadang merasa ada monopoli dan Mafia dibaliknya.