Mind mapping
ini sudah aku kenal dari dulu, namun biasanya mapping aku buat untuk
pencapaian-pencapaian dalam meraih impian. Sempat juga dulu bikin mind mapping
di kertas manila terus ditempel di tembok. Namun, ternyata pencapaian itu tidak
terjadi, hehehe.
Kenapa pencapaian itu tidak terjadi? Karena apa yang aku tulis
di situ ternyata sesuatu yang terlampau retrorika. Dari situ, aku faham
bahwasannya membuat mind
mapping itu harus mindfulness alias dengan kesadaran penuh.
Di dalam merajut rumah tangga pun dari awal pernikahan aku dan
suami punya mind mapping, namun memang tidak pernah kami tulis dan bagi ke
siapapun. Bentuknya lebih pada notes biasa, "tahun
ini kita program anak pertama, tahun ini program anak kedua tapi kita
konsultasi sama Dokter Mega dulu, ya?" Lebih seperti itu konversasiku
sama suami sambil menyebut obgyn langganan konsultasi.
Kenapa di dalam
rumah tangga, khususnya rumah tangga baru butuh mind mapping? Karena semua ini berkaitan dengan perencanaan
finansial. Untuk sebuah rumah tangga baru yang kami bangun dari NOL pasti
kami ingin perekonomian rumah tangga kami semakin membaik tahun ke tahun karena
nanti semua berkaitan dengan pemberian pendidikan, lingkungan, kesehatan kepada
anak-anak kami.
Sebuah rencana yang kita susun dari awal bisa buyar saat
tiba-tiba kehamilan terjadi di luar rencana. Walaupun kita percaya semua atas
kehendak Allah. Kalau hal itu terjadi, artinya kita harus bikin mind mapping
baru. Keberadaan mind mapping ini bisa menjadi guidance kita untuk mengejar apa
yang kita ingin capai. Jadi, dalam sebuah rumah tangga memang harus ada
goal-nya. Yang pasti goal setiap rumah tangga berbeda. Bagi mereka yang tidak
kekurangan materi dari awal pasti tidak akan memasukkan sesuatu bersifat materi
di dalam mind mapping mereka, seperti "beli mobil", "beli
rumah" karena mereka sudah memiliki semua itu. Mungkin mereka akan
memasukkan, bisnis impian mereka, karir impian atau hal-hal yang lebih bersifat
ke social dan satisfaction. Pokoknya beda saja.
Jadi, bisa kebayang kan kalau apa yang kita rencanakan harus
kita atur ulang lagi saat tiba-tiba kebobolan hamil di luar rencana. Karena
hamil, memilili bayi lagi di luar kebutuhan materi akan membutuhkan waktu dan
tenaga yang tidak boleh setengah-setengah. Oleh karenanya, saat hamil Zafran
kami dinasehati Obgyn kami untuk melalukan perencanaan dengan memasang
kontrasepsi dan beliau menyarankan IUD Andalan. Kalaupun tidak mau kontrasepsi
berarti kami harus pandai-pandai saja buat lakukan KB alami.
Sempat serem dengan KB ini, sakit pas pemasangan dan bahaya
kanker, terutama IUD. Karena Bundaku memasang IUD sampai di awal usia 50an sebab
beliau belum menapause dan sempat terkena kanker rahim. Ceritanya seminggu
persis sebelum aku menikah, Bunda menjalani operasi angkat rahim karena ada
tumor ganas di dalamnya, semua sempat khawatir gara-gara IUD yang sudah sekitar
25 tahun dia pakai, ternyata bukan. Kontrasepsi itu ternyata aman-aman saja
kata dokter.
Tentunya kontrasepsi ga cuma IUD, ada Pil, Suntik Hormon,
implant dan lain-lain. Cuma kalau Bundaku bilang, “udah paling aman ya IUD”.
Bagi para pasangan baru yang ingin tahu banyak tentang
perencanaan keluarga bisa follow akun IG Andalan. Di sana informasi lengkap dan
kalau ditanya-tanya happy sekali memberikan jawaban.
Start now build your own mind mapping for better financial
planning.
kalau aku sih masih program manual aja tanpa bantuan medis
ReplyDeleteWaaauuuw....manual itu bagaimana, ya? hehehe
DeleteWaw... Kamu hebat Mbak, sudah bikin mind maping begini. Tentu support suami juga berperan sih.
ReplyDeleteSuamiku mana mau diajak begini. Dia tipe yang sesukanya. Kadang saja harus mengingatkan berkali-kali untuk suatu janji.
ealah.. malah curhat. Postinganmu membuatku baper. wkwkwk
Karena kalau dia tidak mau aku akan yakinkan sampai dia mau dan faham. Suamiku otak kiri, jadi kalaiu aku bisa masuk ke logikanya ya ayo saja. Apalagi selama ini kalau dia manut ya alhamdulillah selamet lah...wakkakakka
DeleteKaro guyon wae, Mbak Sus wakakkaka
Ini yang saya cari, saya orangnya boros, apa2 mau dibeli, info ini cocok
ReplyDeleteAlhamdulillah kalau bermanfaat. Ayo mulai bikin mapping agar ada target.
DeleteKalau saya mengandalkan perencanaan hanya lewat daya ingat
ReplyDeleteYa akhirnya buyar tidak terfocus :)
Hahaha, tulis aja di notes, Mas..
DeleteKayanya saya butuh mind mapping untuk keluarga nih. Sejauh ini hanya sekedar tulisan corat coret saja tanpa pola yang jelas... thnks infonya
ReplyDeleteMind mapping dibutuhkan jika saja kita butuh target jelas karena kadang saat kita ingin ada perubahan dalam rumah tangga, perlu juga dibuat mind mapping.
Delete