![]() |
Gambar Dari Kompas Online Regional |
Belum lama ini kami
mengajak Zafa ke Safari Park yang terletak di Gianyar. MInggu itu kami sengaja
berangkat pagi sekali agar kami bebas mengexplore binatang-binatang yang ada di
sana dan diperbolehkan langsung kami lihat tanpa ditemani ranger. Karena sepi,
kami pun bebas memberikan pelajaran tentang binatang tersebut kepada Zafa.
Zafa sangat tertarik
melihat buruk Kaka Tua yang cantic dan narsis, saat aku mencoba mengarahkan
kamera dia terus mengikuti kamera. Zafa sempat menyapanya ramah “Hi…hello bird, how are you?” si burung
hanya nengok dan ngikutin kemana Zafa berjalan. Zafa berharap si burung
menjawab alias talking bird. Lalu, kami menjelaskan perihaal tersebut dengan
penjelasan yang bisa dengan mudah dia fahami.
Apa yang selama ini
Zafa lihat di Discovery Channel kini bisa dilihat dengan dekat. Bahkan Singa,
Harimau, Gajah dan Ular kini dia bisa bertatap muka dengan jarak yang dekat
walaupun tidak semua bisa dia pegang. Salah satu binatang yang kami temui
tentunya Orangutan. Kalau ketemu Orangutan, kami suka teringat Jacky, Orangutan
tertua yang ada di Bali Zoo yang pernah kami temui, kesepian.
Orangutan merupakan
satwa langkah yang dilindungi karena jumlahnya yang kian langkah. Tahukah
kalian kalau Orangutan ini memiliki intelegensi setara anak manusia usia
5tahun? Mereka cukup pintar.
Namun, Sayang sekali
satwa langkah ini keberadaannya terus terancam punah, Kenapa demikian? Karena
habitat mereka digeser oleh manusia. Kalau dipikir, kita, manusia ini sungguh
sangat serakah. Di saat habitat mereka mulai kita geser dan mereka mencari
makan di pemukiman, kita pun mulai menyalahkan keberadaan mereka. Perburuan di
mulai. Perburuan pun termasuk jual beli satwa liar. Semua dilakukan seolah
kehabisan akal bagaimana mencari sejumpah materi.
Ya, sekali lagi manusia
seperti kita yang konon mahluk paling mulia dapat juga menjadi mahluk paling
jahat.
Yang paling
heartbreaking adalah menyaksikan Orangutan menjadi korban Karhutla baru-baru
ini. Sungguh, jika tidak menangis menyaksikan bagaimana penderitaan mereka,
apakah kita masih bisa disebut manusia jika perikemanusiaan saja tidak punya?
Aku yakin banget, ga cuma
aku yang menangis terseduh jika menyaksikan bagaimana kepolosan mereka terjebak
dalam api. Mereka tidak dapat meminta pertolongan, namun mereka sangat jelas
membutuhkan pertolongan. Mereka adalah mahluk
hidup juga sama halnya dengan kita. Manusia, sadarkah kita akan krisis
kemanusiaan ini. Jika, bisnis yang kita jalani sekarang sudah tidak
mempedulikan alam sungguh kita sekarang ada dalam jurang berakhirnya bumi bagi
kelangsungan hidup kita.
Harus dengan cara
bagaimana Tuhan mengingatkan kita akan pentingnya menjaga alam? Orang akan
berkata “Ah, kamu ngomong begitu karena
kamu ga ngerasain enaknya uang banyak” iya….dan rasanya aku mendingan tidak
merasakan uang banyak jika hasil dari pembunuhan mahluk secara massal seperti
demikian. Ini bukan idealisme, hanya sebuah perasaan yang sakit jika harus
melakukan pembunuhan massal yang terjadi seperti akhir-akhir ini.
Betul sekali, dampak kebakaran hutan sungguh luar biasa.
ReplyDeleteAduh, apakah ini imbas dari ekonomi dan politik?
Apakah semua harus serakah hanya demi sebuah yang namanya kekuasaaan?Entahlah.
Dan apakah nanti oranghutan akan tinggal sebuah dongeng dan cerita? Entahlah.
Saya berharap ada hukum yang lebih tegas perihal ini. Karena sekarang statusnya sudah bukan hanya darurat.
Delete"manusia ini sungguh sangat serakah", itu kalimat yang sangat perlu digaris bawahi dan diingat2, biar sadar diri
ReplyDeleteSo true, Mbak. Ga bisa menuduh siapa-siapa karena kita pun kadang terjebak dalam keserakahan.
DeleteSedih banget lihat foto di atas mbak.. Mata langsung panas pengen nangis..manusia emang serakah dan egois. Bahkan mahluk tak berdosa ikut jadi korban keserakahan manusia..
ReplyDeleteJadi, kalau manusia kejam kaya binatang itu logiak terbalik kayanya. Karena manusia lebih kejam dan tegah melakukan pembunuhan massal.
DeleteLuar biasa manusia sekarang ya mbak, ngak peduli lagi tentang hewan, kasihan mereka ya, salam kenal
ReplyDeleteBerat rasanya mengatakan, apakah ini akhir dari bumi kita?
DeleteSemoga kita bisa disadarkan. Salam kenal :)